Home Olahraga Sosialisasikan Floorball, AFI DKI Gelar Penataran Wasit, Pelatih dan Manajemen Pertandingan

Sosialisasikan Floorball, AFI DKI Gelar Penataran Wasit, Pelatih dan Manajemen Pertandingan

Misbah: DKI Harus Terdepan

35
0
SHARE
Sosialisasikan Floorball, AFI DKI Gelar Penataran Wasit, Pelatih dan Manajemen Pertandingan

Keterangan Gambar : Para pemateri hari kedua di kampus 1 UIA: Julfikar (kiri) dan Kelik Wibawa (kanan), peserta sangat antusias (foto hadi)

Untuk menggelar even floorball dibutuhkan skill dan orang-orang yang ahli di bidangnya. Tidak bisa sembarang ambil orang untuk menduduki posisi tertentu

Jakarta, edunews.com--Asosiasi Floorball Indonesia (AFI) Jakarta menggelar penataran wasit, pelatih dan manajemen pertandingan selama 3 hari di Jakarta (19-21 Desember 2025). Hari pertama (seremonial pembukaan) melalui zoom meeting, hari kedua pemaparan  teori oleh para pemateri di Kampus 1 Universitas Islam As Syafiiyah (UIA) dan pada hari ketiga praktek lapangan di GOR TS Futsal Jakarta. Pelatihan diikuti seratusan peserta yang berasal dari berbagai wilayah di Jabodetabek.

Ketua Umum AFI Jakarta DR. Misbah Fikrianto, MM., M.Si., M.Pd., mengatakan penataran merupakan bagian dari rencana kerja AFI DKI untuk melahirkan atlit-atlit floorball berbakat, berprestasi nasional dan internasional,  sekaligus mensosialisasikan olah raga ini kepada masyarakat luas.

”Floorball masih tergolong cabang olah raga baru di Tanah Air, namun perkembangannya semakin pesat. Pada PON 21 di Medan-Aceh lalu, floorball sudah mengikuti pertandingan (eksebisi), dan insya Allah pada PON 22 NTT nanti bisa menjadi cabor yang dipertandingkan penuh,” ujar Misbah, yang juga Dekan FKIP UIA ini.

Untuk itu, lanjut Misbah, asosiasi sangat memerlukan pelatih,   wasit dan manajer pertandingan yang andal agar perkembangan floorball yang pesat ini bisa  terarahkan, melahirkan atlit berbakat dan dapat melakukan turnamen-turnamen secara berkesinambungan  dengan baik.

Dikatakan Misbah, dalam waktu dekat, baik AFI nasional maupun AFI Jakarta akan menyelenggarakan berbagai even. Yang paling besar adalah kejuaraan nasional pada awal tahun 2026.

“Saya belum tahu lokasi pertandingannya di mana, tetapi saya ingin AFI Jakarta dapat menuai prestasi terbaiknya. Selain, saat ini juga sedang diusahakan cabor floorball bisa mengikuti turnamen para olimpide (untuk penyandang disabilitas). Ini semua membutuhkan pelatih, wasit dan manajer pertandingan yang andal. Maka penataran ini sangat besar manfaatnya,” tambah Misbah, yang beberapa bulan lalu terpilih kembali menjadi Ketum AFI DKI untuk kedua kalinya.

Antusias

Pada hari kedua penataran yang di Kampus UIA, kegiatan berlangsung meriah dan  penuh semangat. Seluruh peserta, yang umumnya terdiri dari pelatih atau calon pelatih di sekolah/kampus dan di klub sangat antusias mengikuti,  dari pagi hingga sore. Sejumlah pertanyaan mendasar maupun pendapat silih berganti diajukan peserta.

Pada sesi ini yang memberikan materi adalah palatih nasional yang juga Sekjen AFI Jakarta, Julfikar, M.Pd.Or dan  Kelik Wibawa.

Julfikar memaparkan bagaimana cara  memenej even  atau turnamen flooball dengan baik, sehingga  berhasil dan sukses. Ia menguraikan tahap-tahapan yang harus dilakukan, mulai dari pembentukan panitia, pemilihan orang yang kompeten sampai pemilihan wasit, saat turnamen berlangsung,  mengatasi atau menyelesaikan komplain-komplain di lapangan dan evaluasi pacsa turnamen.

“Semua itu membutuhkan skill dan orang-orang yang ahli di bidangnya. Tidak bisa sembarang ambil orang untuk menduduki posisi tertentu, apalagi orang itu tidak paham berorganisasi,” tutur Bang Jul, sapaan akrab Julfikar.

Sementara pelatih Nasional Kelik Wibawa yang sudah sering memimpin atlit-atlit floorball Indonesia mengikuti pertandingan internasional, secara rinci menjelaskan teknik permainan dan skil dasar yang harus dimiliki oleh atlit dan pelatih. Ia menceritkan sejumlah pengalaman menariknya ketika membawa tim Indonesia bertanding di luar negeri.

Menurutnya Indonesi bisa menjadi tim floorball terbaik dunia. Bibit-bibit cukup banyak dan tersebar hampir merata di seluruh tanah air.

Di tingkat nasional, diakuinya, saat ini, tim-tim dari Pulau Jawa masih mendominasi. Jawa Timur merupakan yang teratas dengan perkembangan paling pesat.Namun posisi itu bisa saja berbalik karena di masing-masing daerah juga giat melakukan kegiatan.

Ia berharap, para pelatih atau calon pelatih dan manajer pertandingan maupun wasit yang megikuti penataran dapat melahirkan dan membina atlit-atlitnya dengan baik.

“Bukan cuma skill tetapi juga mental dan attitude. Ketika saya memilih atlit untuk mengikuti turnamen internasional, attitude ini saya jadikan salah satu indikatornya. Mengapa? Attitude ini sangat penting untuk menjaga kesolidan tim,” ujarnya.***(edu/IL)  

Video Terkait: